Dengan hati suci
Aku tak lagi punya papa atau ibu,
Tuhan atau pun tanah air,
Buaian atau pun kain kafan,
Ciuman atau pun kekasih.
Telah hari ketiga aku tak makan
Tidak banyak dan juga tidak sedikit.
Usia duapuluh, itulah megah ku,
Duapuluh tahun ku tawarkan dikau.
Andai tak ada yang mau nerima,
Setan pasti datang memborong.
Dengan hati suci aku pun merampok,
Dan kalau perlu, orang kubunuh.
Orang ‘kan tangkap dan gantung aku,
Mengubur daku di tanah suci,
Tuhan atau pun tanah air,
Buaian atau pun kain kafan,
Ciuman atau pun kekasih.
Telah hari ketiga aku tak makan
Tidak banyak dan juga tidak sedikit.
Usia duapuluh, itulah megah ku,
Duapuluh tahun ku tawarkan dikau.
Andai tak ada yang mau nerima,
Setan pasti datang memborong.
Dengan hati suci aku pun merampok,
Dan kalau perlu, orang kubunuh.
Orang ‘kan tangkap dan gantung aku,
Mengubur daku di tanah suci,
Tapi rumput beracun segera tumbuh
Dari hatiku yang tetap suci.
Dari hatiku yang tetap suci.
Oleh ATILLA JOZSEF, sastrawan dari Rusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar